EditorIvany Atina Arbi. JAKARTA, Polda Metro Jaya menyebut bahwa Warga Negara Asing (WNA) asal China berinisial K yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap seorang perempuan di Jakarta Barat sudah dua kali mangkir pemeriksaan. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan, penyidik sudah dua kali
Pemeriksaan Mata Mengapa Penting dan Informasi Apa Saja yang Bisa Anda Dapatkan Pemeriksaan mata adalah serangkaian tes untuk mengevaluasi kondisi penglihatan Anda dan juga memeriksa penyakit mata. Dalam melakukan pemeriksaan mata, dokter mata Anda kemungkinan akan menggunakan berbagai instrumen, menyinari mata Anda dengan cahaya terang dan meminta Anda melihat melalui berbagai lensa. Setiap tes dalam pemeriksaan mata mengevaluasi berbagai aspek penglihatan dan kesehatan mata yang berbeda-beda Mengapa Penting untuk Memeriksakan Mata Anda? Pemeriksaan mata secara rutin membantu mendeteksi masalah atau penyakit mata lebih dini. Hal ini sangat penting karena pendeteksian masalah mata yang tanggap akan membuatnya lebih mudah untuk ditangani. Selain itu, dengan melakukan pemeriksaan rutin Anda juga dapat banyak berkonsultasi dengan dokter mata mengenai cara merawat kesehatan mata agar penglihatan tetap optimal. Apakah Lensa Anti Pantul Terbaik? Lensa Crizal Solusinya, Klik Selengkapnya di Sini! Perbedaan Antara Screening Mata dan Pemeriksaan Mata Banyak yang mengira bahwa skrining mata dan pemeriksaan mata merupakan hal yang sama, padahal keduanya berbeda. Skrining mata adalah tes mata dasar yang membantu mengidentifikasi apakah Anda memiliki masalah dengan penglihatan, tetapi tidak sampai menguji penyakit mata atau penyebab yang mendasari setiap masalah penglihatan yang Anda miliki. Di sisi lain, pemeriksaan mata adalah tes mata komprehensif yang dilakukan oleh dokter mata melibatkan pemeriksaan menyeluruh semua aspek penglihatan Anda. Dokter akan merekomendasikan perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan pribadi Anda. Termasuk lensa resep, latihan mata, obat tetes mata atau salep, dan bahkan operasi jika dibutuhkan. Apa yang akan Anda Dapatkan dari Tes Penglihatan? Tes penglihatan merupakan salah satu bagian dari pemeriksaan mata yang dilakukan untuk mengidentifikasi masalah penglihatan Anda. Dari tes penglihatan, biasanya Anda akan mendapatkan saran dari ahli mata apakah Anda butuh menjalankan pemeriksaan mata yang lebih komprehensif atau tidak. Karena lebih sederhana, tes penglihatan ini bisa Anda lakukan di optik mata terdekat, tidak harus melalui dokter mata. Beberapa penilaian yang biasanya dilakukan dalam tes penglihatan antara lain Menguji penglihatan menggunakan bagan "Big E" atau "Snellen" Menguji reaksi mata terhadap koordinasi cahaya menggunakan bagan sederhana Menguji kebutaan warna menggunakan grafik warna seperti tes Warna Ishihara Yuk cari tahu perbedaan 3 jenis lensa yang umum digunakan. Klik videonya Jenis Tes dalam Pemeriksaan Mata Tes dalam pemeriksaan mata mungkin akan bervariasi tergantung pada usia atau kebutuhan khusus. Namun pada umumnya, di dalam pemeriksaan mata akan dilakukan beberapa tes berikut Ketajaman Visual Tes untuk mengukur ketajaman penglihatan Anda Kebutaan Warna Tes untuk memeriksa penglihatan Anda terhadap warna Uji Tutup Cover Test Tes untuk menguji apakah mata Anda bekerja dengan baik Motilitas Mata atau Gerakan Mata Tes untuk menentukan seberapa baik mata Anda dapat mengikuti objek bergerak Glaukoma Kebanyakan tes glaukoma melibatkan pengujian tekanan pada bola mata Uji Slit Lamp Tes khusus yang digunakan dokter mata untuk memeriksa struktur mata Anda untuk mendeteksi berbagai kondisi mata dan penyakit termasuk katarak, degenerasi makula, ulkus kornea dan retinopati diabetik. Anda bisa mendapatkan pemeriksaan mata di klinik dokter mata. Kebanyakan ahli optik atau klinik kecil mungkin tidak memiliki peralatan atau ahli untuk melakukan pemeriksaan mata yang komprehensif. Buatlah janji terlebih dahulu untuk memastikan mereka dapat mengakomodasi permintaan Anda. Rekomendasi Produk Lensa Kacamata Terbaik dari Essilor Crizal Prevencia, perlindungan terbaik melawan sinar UV dan sinar biru Crizal Sapphire UV, solusi penglihatan jernih dan anti pantul Lensa Optifog UV dirancang untuk penglihatan sempurna bebas embun Pemeriksaan Mata dan Usia Saat muda atau dalam kondisi fisik sehat, kita cenderung mengabaikan pemeriksaan kesehatan mata kita. Padahal, masalah penglihatan dapat hadir bahkan pada usia muda. Anak-anak harus menjalani pemeriksaan mata secara teratur, karena penglihatan yang terganggu dapat memengaruhi kemampuan belajar, aktivitas akademis, dan sosial mereka. Selain itu, banyak anak-anak yang saat ini terpapar oleh layar digital pada usia yang sangat dini. Penggunakan perangkat digital memiliki korelasi erat dengan peningkatan masalah miopi pada anak. Maka dari itu, pemeriksaan mata pada anak menjadi sangat penting untuk dapat memantau kondisi penglihatan mereka. Anak sekarang, mulai menggunakan perangkat digital sebelum mulai berjalan. Penggunaan layar ini secara ekstensif menyebabkan ketegangan mata atau kelelahan, yang memengaruhi penglihatan anak. Seiring bertambahnya usia, melakukan periksa mata secara teratur sangat penting karena orang dewasa rentan terhadap penyakit mata seperti glaukoma, retinopati diabetik dan degenerasi makula. Penyakit mata tersebut dapat dicegah dan ditangani dengan deteksi dini lewat pemeriksaan mata rutin. Konsultasikan dengan seorang ahli mata professional sekarang untuk melakukan pemeriksaan atau cek mata secara teratur! ARTIKEL TERKAIT BAGAIMANA CARA MEMBACA RESEP MATA ANDA? Dengan semua angka dan singkatan, mungkin akan membingungkan. Pelajari cara memahami resep mata Anda. TAHUKAN ANDA, PENGLIHATAN DAPAT MEMBURUK DENGAN BERTAMBAHNYA USIA? Penglihatan Anda bergantung pada usia, gejala, kondisi, dan penyakit yang anda tahu atau tidak tahu. Macam-Macam Masalah Penglihatan Temukan kondisi, gejala, dan penyakit mata yang dapat memengaruhi penglihatan Anda. Pelajari juga cara merawat mata agar penglihatan tetap sehat. DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA
CaraDapat Kacamata Gratis dari BPJS Kesehatan: 1. Datang ke Faskes Tingkat I. Fasilitas kesehatan (faskes) yang didatangi adalah puskesmas, klinik, atau dokter sesuai dengan yang tertera pada kartu BPJS Kesehatan peserta. Setelah itu, minta surat rujukan, dan tunjukkan surat rujukan tersebut kepada dokter spesialis mata atau poliklinik yang
Pemeriksaan dan konsultasi mata adalah serangkaian tes yang dilakukan untuk mengetahui kualitas penglihatan dan lapang pandang. Pemeriksaan ini juga berguna untuk mendiagnosis gangguan pada mata dan menentukan penanganannya dengan tepat. Umumnya, tes mata dianjurkan untuk dilakukan secara rutin, meskipun tidak ada keluhan, dengan tujuan untuk mendeteksi gangguan pada mata sejak dini. Hal ini penting, mengingat gangguan mata yang masih dalam tahap ringan bisa terjadi tanpa menyebabkan gejala yang disadari penderitanya. Indikasi Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Seberapa sering pemeriksaan dan konsultasi mata dilakukan umumnya tergantung pada usia pasien. Penjelasannya adalah sebagai berikut Bayi Saat lahir, mata bayi sebaiknya diperiksakan untuk memastikan tidak ada infeksi, cacat lahir, katarak, glaukoma, dan tumor mata. Pemeriksaan mata selanjutnya disarankan ketika bayi berusia 6–12 bulan. Tujuannya antara lain untuk memeriksa perkembangan ketajaman penglihatan mata, gerakan otot, dan koordinasi kedua mata. Balita Pemeriksaan mata pada balita dapat dilakukan ketika usianya 3–5 tahun. Hal ini bertujuan agar gangguan mata yang rentan terjadi pada balita, seperti mata malas amblyopia, mata juling, dan rabun jauh, dapat terdeteksi sejak dini. Anak-anak dan remaja Pada rentang usia ini, rabun jauh merupakan masalah pada mata yang paling sering terjadi, tetapi jarang disadari. Oleh karena itu, agar rabun jauh bisa dideteksi dan ditangani lebih dini, anak-anak dan remaja disarankan untuk memeriksakan kondisi mata sebanyak 1–2 kali setahun. Dewasa Pemeriksaan dan konsultasi mata pada orang dewasa dengan kondisi mata yang sehat dianjurkan sebagai berikut Usia 20–39 tahun tiap 5–10 tahun sekali Usia 40–54 tahun tiap 2–4 tahun sekali Usia 55–64 tahun tiap 1–3 tahun sekali Usia 65 tahun ke atas tiap 1–2 tahun sekali Sementara itu, orang dengan kondisi berikut ini memerlukan pemeriksaan dan konsultasi mata yang lebih sering Menggunakan kacamata atau lensa kontak Menderita diabetes Menderita tekanan darah tinggi hipertensi Memiliki riwayat glaukoma dalam keluarga Rutin mengonsumsi obat-obatan yang memengaruhi kesehatan mata, misalnya kortikosteroid, tamsulosin, pil KB, obat kolesterol, antihistamin, diuretik, dan antidepresan Selain sebagai pemeriksaan kesehatan rutin, pemeriksaan dan konsultasi mata juga dianjurkan bagi orang yang mengalami gejala berikut Mata merah dan nyeri Pandangan kabur Penglihatan ganda Sensitif terhadap cahaya Terdapat objek kecil yang melayang pada penglihatan floaters Peringatan Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Rangkaian tes dalam pemeriksaan dan konsultasi mata tidak menyakitkan dan aman untuk dilakukan. Namun, ada beberapa hal yang perlu pasien ketahui sebelum menjalani pemeriksaan dan konsultasi mata, yaitu Beri tahu dokter jika sedang menggunakan obat-obatan, suplemen, atau produk herbal. Beri tahu dokter jika menderita gangguan pada mata atau penyakit lain. Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat tetes mata. Beberapa prosedur pemeriksaan mata dapat melibatkan pemberian obat tetes mata yang dapat mengganggu penglihatan selama beberapa jam. Oleh karena itu, disarankan untuk mengajak kerabat atau keluarga guna mendampingi selama dan setelah prosedur. Sebelum Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Pemeriksaan dan konsultasi mata akan dilakukan oleh dokter mata. Tidak ada persiapan khusus untuk melakukan pemeriksaan ini. Akan tetapi, pasien dianjurkan untuk mempersiapkan pertanyaan yang ingin diajukan ke dokter agar bisa mendapatkan informasi selengkap-lengkapnya. Selain itu, pasien yang sebelumnya sudah menggunakan kacamata atau lensa kontak disarankan untuk membawanya bersama dengan resep kacamata sebelumnya bila ada. Prosedur Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Pemeriksaan dan konsultasi mata biasanya berlangsung 45–90 menit. Lama pemeriksaan mata tergantung dari metode pemeriksaan yang dilakukan dan kondisi mata pasien secara keseluruhan. Pemeriksaan mata diawali dengan sesi konsultasi. Pasien dianjurkan untuk menginformasikan keluhan yang dirasakan, baik yang berhubungan atau tidak dengan mata. Dokter mata juga akan menanyakan riwayat kesehatan pasien dan keluarga, termasuk riwayat penyakit mata, serta obat-obatan yang sedang digunakan. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan mata secara langsung dengan mengamati kemungkinan adanya gangguan pada kelopak mata, bulu mata, dan bola mata bagian depan. Setelah itu, pemeriksaan bisa dilanjutkan dengan beberapa rangkaian tes, seperti 1. Tes ketajaman penglihatan Tes ketajaman penglihatan atau pemeriksaan visus mata dilakukan dengan menampilkan bagan berisi huruf-huruf dengan ukuran bervariasi, yang disebut snellen chart. Pasien akan diposisikan dengan jarak 6 meter dari snellen chart, lalu diminta untuk melihat sekaligus menyebutkan huruf-huruf yang ditunjuk oleh dokter. Jika hasil tes ketajaman penglihatan tidak normal, dokter akan melakukan uji refraksi untuk menentukan ukuran kacamata atau lensa kontak yang tepat. 2. Uji refraksi Uji refraksi umumnya dilakukan menggunakan metode trial and error dengan alat menyerupai kacamata, bisa dengan phoropter atau trial lens. Ketika pasien memakai phoropter atau trial lens, dokter akan mengganti-ganti lensa alat ini hingga pasien dapat melihat jelas huruf-huruf yang tadinya tidak terlihat di snellen chart. Dengan trial lens, dokter juga akan menyesuaikan kenyamanan lensa yang sedang dicobakan untuk pemakaian sehari-hari. Pasien akan diminta berjalan, melihat ke sekelilingnya, atau membaca, kemudian menillai apakah lensa tersebut sudah cocok untuknya. Tes ini berguna untuk mendeteksi gangguan refraksi, seperti rabun jauh miopi, rabun dekat hipermetropi, mata tua presbiopi, dan mata silinder astigmatisme, sekaligus untuk menentukan resep kacamata atau lensa kontak. 3. Tes lapang pandang Tes lapang pandang berguna untuk mengukur seberapa luas pandangan mata seseorang jika dibandingkan dengan luas pandang mata normal. Dokter akan meminta pasien untuk menatap objek yang terletak di garis tengah dari hadapan pasien. Selagi melihat objek tersebut, pasien diminta untuk memberi tahu dokter tentang objek lain yang bergerak menyamping. Seberapa jauh objek lain tersebut masih dapat dilihat oleh mata, tanpa menggerakan bola mata, dari situlah dokter menilai seberapa luas lapang pandang seseorang. Tes lapang pandang ini berguna untuk mengukur jangkauan penglihatan yang bisa menurun akibat glaukoma atau stroke. 4. Tes slit lamp Tes slit lamp dilakukan menggunakan alat yang dapat menembakkan sinar berbentuk garis tipis ke dalam mata. Dengan slit lamp, dokter dapat melihat kelainan pada kelopak mata, kulit dan jaringan di sekitar mata, permukaan bola mata kornea dan konjungtiva, selaput pelangi iris, dan lensa dengan lebih jelas. Terkadang, dokter dapat memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil, sehingga bagian mata yang terletak lebih dalam dapat terlihat lebih jelas. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kelainan lensa mata katarak, retina ablasi retina, dan degenerasi makula. 5. Tonometri Tonometri menggunakan alat bernama tonometer untuk mengukur tekanan di dalam bola mata. Tes ini akan membantu dokter dalam mendiagnosis glaukoma. Jenis tonometer berbeda-beda. Ada tonometer yang secara manual langsung disentuhkan ke permukaan bola mata, ada pula yang berupa mesin digital dan tidak perlu bersentuhan langsung. Jika menggunakan tonometer manual, pasien akan diberikan obat tetes bius, sehingga prosedur ini tetap nyaman untuk dijalani. Selain dengan tonometer, tes tekanan bola mata juga dapat dilakukan menggunakan jari dokter dengan merasakan konsistensi dari bola mata pasien. Namun, pemeriksaan ini bersifat subjektif. 6. Ultrasonografi USG mata USG mata menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambaran struktur dalam mata. Tes ini berguna untuk mengevaluasi tumor mata, katarak, atau perdarahan di retina. 7. Analisis kornea dan retina Dengan mesin tertentu, dokter dapat menganalisis kelainan lengkungan pada kornea yang bisa menyebabkan gangguan penglihatan, seperti astigmatisma. Tes ini juga berguna untuk mengevaluasi bentuk kornea pasien sebelum menjalani LASIK, menerima transplantasi kornea, atau memilih lensa kontak yang tepat. Selain kornea, permukaan dan seluruh lapisan retina juga bisa dipetakan menggunakan komputer. Pemeriksaan ini akan memudahkan dokter untuk menganalisis penyakit retina yang sulit diperiksa dengan pemeriksaan yang lebih sederhana, seperti slit lamp atau oftalmoskop. 8. Fluorescein angiogram Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan zat pewarna khusus kontras yang disebut fluorescein ke dalam pembuluh darah di lengan. Zat ini akan bergerak dengan cepat menuju pembuluh darah di dalam mata. Kamera khusus digunakan untuk memotret aliran zat tersebut di dalam pembuluh darah belakang mata. Tes ini akan memudahkan dokter untuk mendeteksi gangguan aliran darah di dalam retina serta kelainan pada pembuluh darah di mata. Tidak semua pemeriksaan di atas akan dilakukan setiap konsultasi mata. Dokter akan menentukan pemeriksaan yang dibutuhkan pasien berdasarkan usia, keluhan, dan kondisi mata pasien. Setelah Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Setelah pemeriksaan, dokter akan menginformasikan hasil tes kepada pasien. Dari hasil tes tersebut, dokter akan menyimpulkan beberapa hal kepada pasien, yaitu Ada tidaknya gangguan yang terjadi pada mata pasien Apakah pasien perlu menggunakan alat bantu penglihatan atau mengganti lensa kacamata yang sudah digunakan Perlu tidaknya dilakukan penanganan lanjutan, selain penggunaan alat bantu penglihatan Efek Samping Pemeriksaan dan Konsultasi Mata Efek samping pemeriksaan dan konsultasi mata dapat terjadi jika dokter melakukan pelebaran pupil dilatasi dengan obat tetes mata kepada pasien. Efek samping dilatasi sendiri umumnya hanya terjadi dalam jangka waktu yang pendek. Beberapa efek sampingnya adalah Sensitif terhadap cahaya Penglihatan kabur Sulit fokus ketika melihat objek yang dekat Rasa perih ketika obat tetes mata dimasukkan1 Tentang Viewfruit Indonesia (selanjutnya disebut "Situs") atau situs situs perusahaan atau kebutuhan kuesioner (selanjutnya disebut "Nasabah"), survei telepon, survei global dan layanan survei lainnya (selanjutnya disebut "Layanan"), ketentuan-ketentuan dari Persetujuan ini didefinisikan dalam Pasal 2 situs untuk pemeriksaan dan persetujuan